Sri Mulyani: PMI dan Neraca Perdagangan Solid, Ekonomi Indonesia Perkasa

Sri Mulyani Indrawati. Foto: Humas Kemenkeu

Lensabisnis.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kabar gembira mengenai kondisi perekonomian Indonesia yang dinilainya tetap kuat. Hal ini tercermin dari kinerja Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur dan neraca perdagangan yang menunjukkan hasil positif.

“PMI manufaktur kita tetap di atas 50, ini menunjukkan sektor manufaktur kita masih ekspansif,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan persnya, dikutip pada Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa kinerja PMI manufaktur yang solid ini mengindikasikan adanya aktivitas produksi yang terus berjalan dan bahkan mengalami peningkatan. Hal ini menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti kinerja neraca perdagangan Indonesia yang terus mencatatkan surplus. Menurutnya, surplus neraca perdagangan ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan impor, yang memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas eksternal ekonomi.

“Neraca perdagangan kita juga tetap surplus. Ini adalah modal kita untuk menjaga stabilitas ekonomi,” tegasnya.

Kombinasi antara PMI manufaktur yang ekspansif dan neraca perdagangan yang surplus, menurut Sri Mulyani, menjadi indikator kuat bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang baik. Ia pun menyampaikan optimismenya terhadap keberlanjutan tren positif ini di masa yang akan datang.

“Dengan PMI yang tetap perkasa dan neraca perdagangan yang surplus, kita bisa mengatakan bahwa ekonomi kita bagus,” pungkas Menkeu.

Pernyataan Sri Mulyani ini sejalan dengan data-data ekonomi terkini yang menunjukkan resiliensi ekonomi Indonesia di tengah berbagai tantangan global. Kinerja sektor manufaktur yang tercermin dalam PMI dan surplus neraca perdagangan menjadi modal penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Jurnalis: Sontry Napitupulu

Related posts